ISO 22000 Sistem Manajemen Keamanan Pangan

Pangan merupakan salah satu unsur penentu kualitas sumber daya manusia. Jika pangan tidak aman, bisa menimbulkan konsekuensi kesehatan yang buruk. Karena itu, penting bagi organisasi untuk mengambil tahapan konkret dan memastikan produknya aman hingga ke tangan konsumen.

Sebagai solusi keamanan pangan, saat ini tersedia ISO 22000 untuk manajemennya. Standar global tersebut selaras dengan perdagangan internasional yang mewajibkan perusahaan memperhatikan kualitas produk dan ketelusuran pangan. Untuk mengetahui pentingnya menerapkan standar ISO ini, simak pembahasan berikut.

Pengertian dan 4 Elemen ISO 22000

ISO 22000 merupakan standar sistem manajemen keamanan pangan untuk organisasi yang mengelola bisnis dalam rantai makanan global. Beberapa persyaratan harus dipenuhi organisasi ketika mengimplementasikan standar ini supaya mampu mengendalikan bahaya keamanan pangan. 

Pengendalian bahaya keamanan pangan tersebut meliputi organisasi di seluruh rantai makanan, mulai dari lahan pertanian, panen, sampai ke meja konsumen. Adapun tujuan standar pengendalian tersebut didesain untuk memastikan ketersediaan komunikasi internal maupun eksternal organisasi dan memastikan persaingan adil. 

Standar ISO 22000 juga melengkapi unsur-unsur utama ISO 9001, pendekatan preventif keamanan pangan, sistem manajemen mutu, dan hazard analysis and critical control points (HACCP). Selain itu, standar manajemen keamanan pangan memberikan framework bagi perusahaan untuk mengimplementasikan, meninjau, serta meningkatkan kualitas food safety management system (FSMS).

Ada empat elemen utama FSMS dalam ISO 22000 yang perlu Anda ketahui.

  1. Komunikasi interaktif di seluruh struktur atau organisasi perusahaan.
  2. Manajemen sistem yang meliputi dokumentasi di organisasi.
  3. Program prasyarat untuk memastikan sanitasi dan lingkungan bersih.
  4. Prinsip HACCP untuk membantu mengidentifikasi, mengantisipasi, dan menghindari bahaya keamanan pangan.


Adapun prinsip HACCP yang dimaksud pada poin 4 elemen FSMS, yakni berikut ini.

  • Hazard analysis, pencegahan, serta penentuan risiko.
  • Identifikasi dan penentuan critical control point (CCP) selama proses produksi.
  • Penetapan critical limits terhadap CCP yang sudah diidentifikasi.
  • Pembuatan prosedur peninjauan dan persyaratan untuk memantau CCP.
  • Menentukan tindakan koreksi yang dilakukan jika terjadi penyimpangan pada critical limits.
  • Menjalankan prosedur efektif untuk record keeping.
  • Menentukan prosedur untuk menguji kebenaran data.


Standar ISO 22000 juga meliputi prinsip-prinsip lain, yang menjadi bagian dari seluruh ISO. Prinsip
prinsip tersebut meliputi:

  • kepemimpinan;
  • keterlibatan orang; 
  • fokus pelanggan;
  • perbaikan;
  • pendekatan proses;
  • manajemen hubungan; 
  • dan pengambilan keputusan berdasarkan bukti.


Sementara itu, untuk mendapatkan program efektif dan menyeluruh dalam penerapan HACCP harus dilakukan kegiatan pendukung. Berikut ini daftar kegiatannya. 

  • Komitmen top management
  • Penentuan tim HACCP
  • Pelatihan untuk tim HACCP
  • Deskripsi produk
  • Identifikasi konsumen dan penggunaannya
  • Pembuatan bagan  
  • Melakukan pengujian dan pengecekan kembali bagan yang telah dibuat 
  • Mengimplementasikan tujuh prinsip HACCP

Istilah Umum dalam ISO 22000

Supaya lebih mudah memahami standar manajemen keamanan pangan dan implementasinya, berikut ini beberapa istilah yang perlu Anda ketahui.

  • Food safety

Food safety merupakan istilah yang menjelaskan konsep jaminan keamanan pada makanan sehingga tidak menyebabkan penyakit maupun bahaya lain ketika dikonsumsi. Food safety juga mencakup keamanan saat disajikan sesuai dengan petunjuk penggunaan.

  • Food safety hazard

Food safety hazard merupakan potensi bahaya pada makanan sehingga tidak aman dikonsumsi. Ada 3 bahaya food safety yang perlu dikenali, yaitu biologi, bahaya kimia, dan fisika. Ketiganya berpotensi mengakibatkan gangguan kesehatan jika konsumen secara tidak sengaja mengonsumsi makanan yang tercampur sumber bahaya tersebut.

  • Food safety control measure

Food safety control measure merupakan tindakan yang dibuat oleh organisasi untuk menghindari bahaya keamanan pangan hingga ke batas tertentu.

  • Significant food safety hazard

Significant food safety hazard dapat ditemukan melalui proses identifikasi valuasi bahaya dengan mempertimbangkan tingkat keparahan dan intensitas terjadinya. 

  • Critical limit

Istilah critical limit diartikan sebagai kriteria dari batas diterima dan ditolaknya nilai yang terukur dalam tinjauan CCP. Tujuan proses ini adalah menentukan kemampuan CCP dalam mengendalikan potensi bahaya. Jika pengendalian melewati critical limit, berarti produk dinyatakan tidak aman dikonsumsi.

  • Critical control point (CCP)

Critical control point didefinisikan sebagai titik pengendalian bahaya yang dilakukan untuk mencegah dan meminimalkan ancaman keamanan pangan secara signifikan sampai ke level bisa diterima. Nilai CCP ini didapatkan dari hasil evaluasi melalui analisis bahaya. 

  • Verifikasi

Verifikasi merupakan kegiatan konfirmasi yang dilakukan untuk memenuhi perencanaan dan pengendalian bahaya keamanan pangan. Semua itu diterapkan melalui ketersediaan bukti secara objektif. Tujuannya adalah memastikan persyaratan selalu terpenuhi. Contoh penerapan verifikasi, yakni audit Internal dalam implementasi ISO 22000.

  • Monitoring

Monitoring adalah aktivitas untuk menetapkan status dan peninjauan supaya terukur serta terdokumentasi. Selain itu, monitoring digunakan untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian bahaya. 

  • Validasi

Istilah validasi digunakan untuk menerangkan proses pengumpulan bukti dari upaya pengendalian bahaya keamanan pangan. Pelaksanaan validasi tersebut cukup dilakukan satu kali saat penentuan tindakan pengendalian bahaya keamanan pangan.

Mengapa ISO 22000 Penting?

Sistem ISO 22000 perlu diterapkan oleh perusahaan manufaktur makanan supaya mendapatkan beberapa manfaat berikut ini.

1. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Tak hanya mengharapkan keamanan pangan, setiap konsumen tentu menginginkan adanya makanan berkualitas. Untuk itu, bagi perusahaan yang mampu memenuhi keinginan pasar tersebut, otomatis meningkatkan kepercayaan pelanggan. 

Ketika kepercayaan pelanggan meningkat, nilai kepuasannya pun bertambah. Dampak jangka panjangnya, produk yang Anda ciptakan bisa bertahan lama sehingga meningkatkan pelanggan loyal.

2. Mendukung Produktivitas

Sistem manajemen mutu pangan dapat membantu meningkatkan produktivitas perusahaan untuk membuat produk secara konsisten. Kualitas yang dihasilkan pun akan tetap seragam karena tersedia acuan kerjanya.

3. Memperbaiki Kinerja Sumber Daya Manusia

Dengan adanya sistem manajemen keamanan pangan, sumber daya di perusahaan terus meningkat. Peningkatan ini pun terjadi pada sumber daya manusia yang ditandai dengan kenaikan performa karyawan yang lebih terarah dan efisien.

4. Komunikasi Terarah

Sistem manajemen mutu keamanan pangan membantu perusahaan meningkatkan hubungan internal maupun eksternalnya. Contoh hubungan eksternal perusahaan, antara lain pemasok bahan baku dan pembuat produk.

Demikian sekilas pembahasan tentang sistem manajemen pangan dan pentingnya standar ini dimiliki oleh perusahaan manufaktur makanan. Jadi, jika Anda ingin perusahaan lebih berkembang dan mendapatkan lebih banyak pelanggan, segera tingkatkan sistemnya melalui sertifikasi ISO 22000.

Request Quotation

Artikel ISO 22000